Pages

Banner 468 x 60px

 

Senin, 29 Oktober 2018

kumpulan HUMOR cerita jenaka peng-kocok perut

0 komentar


GIGI EMAS TRADISIONAL

Oleh : Ach Rivaldi

                Ada sebuah perahu bermesin, bersandar di pelabuhan di situ ada 2 anak yang ingin memancing ikan, panggil saja nama mereka Hasyim dan Jalal, mereka saling berbagi tugas. Hayim di tugaskan di bagian mesin dan jalal yang memegang bagian kendali perahu. Di saaat hasyim melaksanakan tugasnya, tiba-tiba terdegar suara. BLUKKK…. Mulut hsyim mengeluarkan darah bercampur dengan serpihan giginya karena terkena alat untuk menghidupkan mesin (salenger). Kemudian mereka pun pulang keruh masing-masing, Hisyam anak orang kaya sedangkan Jalal anak dari keluarga yang sederhana. Ketika mauk sekolah, Hisyam malu pada teman-teannya karena giginya rontok. Azka minta gigi palsu kepada ayahnya, karena ayahnya orang kaya tanpa basa basi dan tampa buang buang waktu di belikan lah gigi palsu tersebut yang terbuat dari emas .
                Ke esokan harinya hisyam Memakai gigi emas tersebut ke sekolah, jalal melihat pemndangan itu, hingga timbullah rasa iri pada hati jalal, Jalal berfikir “ gimana biar bisa dapet gigi kek gtu yak??”  
                Sepulang sekolah jalal pergi ke dukun di kampung sebelah. Sebelum nya jalal tidak tahu atau tidak mengenal dengan dukun tersebut, karena rasa iri nya dia nekat melakukan hal tersebut, dia meminta mbah dukun member jalan keluarnya. Mbah dukun mengeluarkan mantranya yang pertama kali
“?><:P>)^%$#@()&^%$$^**&&*^$%$(&#$%^&***&^%(**%??:>” terdiam sesaat kemudian berbicara lagi
“ kamu jangn sikat gigi mu sampai berbulan-bulan. Maka keajaiban akan terjaadi pada dirimu. Lebih lama akan lebih sempurna” jalal kaget mendengar penjelasan mbah dukun tadi
“ HAHH ?? APA ?? “ secepat mungkin dia meninggal kan tempat tersebut.
“ kalau aku tahu bakal begini aku gak ke sini, tapi ada benernya juga “ dia bergeming.


Songkok Ber- AC

Oleh : Fathul Jalal

                Hari minggu adalah hari perizinan di Pondok Pesantren Al-Azhar, para santri di perbolehkan keluar dengan syarat dan ketentuan tertentu, Hanif namanya dia santri baru dari Sumenep, dia berasal dari pedalaman desa jadi tidak terlalu paham tentang masyarakat kota dan kebiasaan mereka, setelah menyelasaikan persyaratan untuk izin keluar akhirnya dia berangkat ke tempat tujuan nya yaitu tempat jualan songkok hitam alias peci,
                Beberapa menit berlalu ternyata dia tiba pada tempat yang dia tuju
                 cari songkok dek?? “
                “ iya mas”
                “ ukuran,modelnya yang seperti apa? “
                “ ukuran no.6 tinggi.9 yang ada AC nya mas”
                “ oke bentar,” menunggu sejenak “ini kan?” tanya si penjual kemudian.
                Diambil lah kemudian dia mencobanya “ bukan mas katany temen temen kalo ber-AC bikin kepala adem tapi ini kok enggak??”
                “ ya iya lah namanya songkok buan AC, gak mungkinlah dingin sampe kaya AC” menunjukkan wajah sedikit kesal, “ kalo pengen yang adem tuh masukin pala lu ke sono” sambil menunjuk ke arah kulkas yang ada di pojok ruangan.
                Semua orang yang ada di sekitar tertawa melihat adegan tersebut, pipi Hisyam memerah Muka nya pucat merasa malu,akhirnya diapun pulang engan tanga hampa.

Antara SAYA Dan Pisang Imut Spesial
Oleh : Idaratus Salamah

                Kantin memang ramai seperti biasanya, benyak dari mereka menghabiskan waktu di tempat tersebut, selain tempatnya yang nyaman, harga di kantin tidak terlalu menguras dompet, itulah penyebab kantin selalusaja ramai apalagi jika ada menu baru pasti akan lebih ramai lagi, seperti kali ini, disana tertulis “ PISANG IMUT SPESIAL HARGA : 10K “ segerombolan anak IPA 2 datang memasuki kantin “ eh cal ada makanan baru tuh? “
“ iya kah ?”
“ iya tuh baca sendiri”
“ ooo iya yaa, beli yuk”
“boleh” mereka serempak
“ gue pesenin aja cal” kata Alim “nanti kalo bu kantin nanya bilang aja punya gue jangan bilang punya orang lain ya”
“Oke siap bos”
Tak perlu waktu lama 10 menit semua makanan ludes tanpa sisa
“ mana duit kalian gue yang mau bayar ke bu kantin”
Satu persatu menyerahkan uang mereka kecuali Alim
“Lim mana uang lu?”
“lah gue kan cma nitip gg beli”
“terus” ical kebingungan
“tadi gue bilang apa ke elu kan gwe bilang punya gue buakn punya orang lain, trus yang bilang ke bu kantin siapa kan elu, berarti elu lah yang beli, gue nitip doank”
“anjayy luu”
Mereka semua menahan tawanya ^-^



0 komentar:

Posting Komentar

 
Lim Shofil © 2018